Banyuwangi - Kabar baik datang dari sektor pertanian, produksi semangka di Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2024 berhasil menembus angka 20,428 ton. Didukung cuaca panas produksi semangka didapuk masih bisa meningkat.
Menilik data Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi, sampai dengan Juli 2024 produksi semangka di Bumi Blambangan telah mencapai 20,428.80 ton dengan luas panen sekitar 1,064 Hektar.
Dikatakan oleh Kabid Perkebunan dan Hortikultura Dispertan Banyuwangi Pongky Hari Asmara, melihat angka produksi semangka tahun 2024 tersebut, diprediksi akan bisa meningkat sekitar 5 hingga 10 persen dari tahun sebelumnya.
Pada 2023 produksi semangka di Banyuwangi mencapai 23,961.16 ton dengan luas panen 1,248 Hektar. Maka tak heran Banyuwangi menjadi salah satu wilayah penghasil buah semangka terbesar di Jawa Timur.
“Sampai dengan Juli saja produksi semangka sudah tembus di angka 20 Ton. Diprediksi produksi semangka akan naik di 2024,” kata Pongky.
Diprediksi naiknya produksi semangka tersebut karena didukung oleh cuaca panas terik. Selain untuk menghemat cost biaya produksi, bertanam semangka saat musim kemarau memudahkan pengendalian hama penyakit dan rasa buah terasa lebih manis dibandingkan saat musim penghujan.
Pongky juga menjelaskan, adapun produksi semangka terbesar berada di wilayah kecamatan Muncar, Srono, Tegaldlimo dan Wongsorejo.
“Pada bulan ini memang masih cocok untuk bertani semangka hingga 2 bulan kedepan, karena prediksinya musim kemarau masih 1 sampai 2 bulan lagi,” ujarnya.
Dengan tingginya produksi semangka tersebut, Pongky menerangkan semua buah yang menyimbolkan kebebasan Palestina itu biasa dikirim ke Jakarta, Surabaya dan Bali.
“Untuk panen raya semangka sendiri biasa di bulan Juli dan Agustus,” ucap Pongky.