BANYUWANGI - Penyakit kanker telah menjadi isu kesehatan yang tak bisa diabaikan. Menurut dr. Dian Eskaningrum, Sp.PA, dokter Patologi Anatomi di RSUD Genteng, masyarakat kerap keliru dalam memahami istilah kanker dan tumor. "Tumor tidak selalu berarti kanker, ada yang bersifat jinak dan dapat diakibatkan oleh faktor lain," ungkap dr. Dian.
Dr. Dian menekankan bahwa penyebab kanker bersifat multifaktor, termasuk faktor genetik, gaya hidup tidak sehat, dan obesitas. Penyakit kanker yang telah mencapai stadium akhir dapat berpotensi menyebar ke organ lain dan mengancam nyawa. Untuk mendeteksi kanker, dr. Dian menjelaskan ada tiga tahap pemeriksaan, yaitu klinik, radiologi, dan patologi.
Pemeriksaan patologi anatomi, kata dr. Dian, sangat penting dalam mendeteksi kanker. "Deteksi dini sangat krusial karena semakin awal diagnosis, semakin baik penanganannya dan harapan hidup pasien semakin tinggi," tambahnya. Pemeriksaan FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy) diakui lebih cepat daripada histopatologi dan tidak menimbulkan efek samping.
Untuk mewaspadai kanker, dr. Dian menyarankan masyarakat untuk mengadopsi gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan mandiri seperti SADARI untuk kanker payudara dan papsmear untuk kanker serviks. "Penting bagi kita untuk mengenali diri sendiri dan mewaspadai gejala-gejala yang tidak normal," tegas dr. Dian.
Kesadaran akan pentingnya deteksi dini kanker dan peran vital patologi anatomi diharapkan dapat meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan penyakit ini di masyarakat.