Banyuwangi - Gerakan menari-nari kawanan lumba-lumba di perairan Pancer, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi menjadi pemandangan memukau yang menarik perhatian.
Menurut Dinas Perikanan Banyuwangi, penampilan riang dan energik lumba-lumba tersebut adalah hasil dari kualitas air laut yang sangat baik.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Anang Budi Wasono, ST., menyatakan bahwa fenomena ini menegaskan keberlanjutan kebersihan perairan, membantah klaim bahwa limbah tambang emas mempengaruhi kualitas air.
Keindahan tarian lumba-lumba ini, sebagai manifestasi kesejahteraan ekosistem laut, menjadi cerminan positif bagi keberlanjutan lingkungan maritim Banyuwangi.
“Ya jelas (Bahwa kualitas air diperairan Pancer masih baik). Lumba-lumbanya juga terlihat riang dan agresif,” katanya, Rabu (28/2/2024).
Pemandangan iring-iringan mamalia laut tersebut tentunya sekaligus menepis banyaknya isu miring yang selama ini dihembuskan para pihak tak bertanggung jawab. Yakni bahwa kualitas air laut di wilayah Pancer telah tercemar limbah. Dan menuding bahwa limbah merupakan sisa produksi tambang emas PT Bumi Suksesindo (PT BSI).
Informasi masyarakat sekitar perairan Pancer, masih Anang, keberadaan ikan lumba-lumba sudah bukan pemandangan baru. Lantaran memang sudah sering terjadi.
“Tapi jarang terekspose. Menurut saya hal itu memang musiman,” cetusnya.
Seperti diketahui, pada Minggu, 18 Februari 2024, sekumpulan lumba-lumba tampak di perairan Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Aksi ikan penolong tersebut sempat diabadikan masyarakat sekitar dalam rekaman video. (*)