Koreksi.co.id - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Pendidikan menggelar Festival Sastra. Sebuah festival untuk memfasilitasi siswa-siswa yang memiliki minat tinggi dalam meramu karya tulis.
Kegiatan yang berlangsung di Rumah Kreatif tersebut diikuti ratusan pelajar SMP se-Kabupaten Banyuwangi. Dalam kegiatan ini juga dipamerkan sejumlah karya-karya siswa seperti buku, puisi, cerpen dan pentigraf.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan festival tersebut dorongan pemkab bagi para anak muda untuk mencintai budaya literasi. Sekaligus upaya untuk menjaga regenerasi sastrawan di Bumi Blambangan.
"Sastra adalah berbicara tentang rasa. Sehingga di balik itu ada sisi dimana anak diasah intuisinya, karakternya," kata Ipuk usai menghadiri pembukaan Festival Sastra, Sabtu (5/11/2022).
Pemkab, kata Ipuk, memberi karpet merah seluas-luasnya untuk anak muda Banyuwangi bisa berkarya. Pemkab bahkan juga memberikan dukungan.
"Ada yang suka bisnis, melukis dan berkesenian. Kami inginnya setiap keterampilan anak ini kami fasilitasi," ujarnya.
Kabid SMP Dispendik Banyuwangi, Alfian mengatakan Festival Sastra ini melibatkan hampir 478 siswa. Dari proses seleksi terpilih 200 pelajar SMP yang kemudian dipamerkan.
"Kami mencoba meyakinkan kepada publik bahwa Banyuwangi tidak hanya tentang keindahan alam dan seninya saja. Tapi karya sastra di Banyuwangi juga luar biasa. Baik puisi, cerpen atau pentigrafnya," ujarnya.
Sebelumnya, lanjut Alfian, anak-anak yang karyanya terpilih mendapat pelatihan dari sastrawan tenar KH Zawawi Imron. Mereka digembleng agar karyanya semakin matang.
"Kita ingin menjadikan anak-anak di bidang sastra ini, lebih cinta dan semakin terasah keahliannya dengan kehadiran beliau. Sehingga diharapkan nantinya, bisa menjadi sastrawan Indonesia yang bagus," ungkapnya.