Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi kembali menorehkan catatan
positif di bidang pengelolaan keuangan daerah. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
memberikan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD) Banyuwangi Tahun 2023. Opini WTP tersebut sukses
diraih Pemkab selama 12 tahun berturut-turut.
Hasil audit LKPD tersebut diserahkan langsung Kepala
Perwakilan BPK Jatim Karyadi kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Auditorium
Kantor BPK Jatim, Sidoarjo, pada kemarin Kamis (2/5/2024). Selain kepada Pemkab
Banyuwangi, BPK juga menyerahkan LHP kepada 36 pemerintah kabupaten dan kota
se-Jatim.
Saat menerima penghargaan WTP dari BPK, Bupati Ipuk
didampingi Ketua DPRD Banyuwangi I Made Cahyana Negara yang sekaligus menjabat
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banyuwangi ini.
Kepala Perwakilan BPK Jatim Karyadi mengucapkan selamat atas
prestasi Pemkab Banyuwangi dan Pemprov Jatim serta kabupaten dan kota lain yang
telah berhasil mempertahankan predikat WTP. Dia mengingatkan agar seluruh
kepala daerah dan jajarannya untuk segera menindaklanjuti rekomendasi yang
telah tercantum dalam masing-masing LHP.
"Di dalamnya sudah disampaikan rekomendasi-rekomendasi
dan juga action plan. Kami harap tidak ada penundaan dari seluruh entitas yang
hadir hari ini (Selasa)," ujarnya.
Terpisah, Bupati Ipuk Fiestiandani bersyukur Pemkab
Banyuwangi berhasil mempertahankan kualitas tata kelola keuangan daerah.
Torehan 12 kali beruntun menerima opini WTP dari BPK menunjukan pengelolaan
keuangan kabupaten the Sunrise of Java telah sesuai standar akuntansi
pemerintahan dan perundang-undangan.
“Alhamdulillah, kita semua berhasil mempertahankan prestasi
pengelolaan keuangan daerah. Terima kasih kepada BPK yang telah mengaudit dan
memberikan arahan dari tahun ke tahun. Terima kasih juga kepada seluruh
rekan-rekan perangkat daerah,” ujar Ipuk, Jumat (3/5/2025).
Ipuk menambahkan, opini WTP dari BPK tersebut memotivasi
Banyuwangi untuk terus meningkatkan kualitas tata kelola keuangan daerah. “Kami
memang serius terkait pengelolaan keuangan daerah. Karena ini bukan sekadar
soal administrasi, tapi tata kelola keuangan yang baik juga akan memberikan
manfaat positif bagi masyarakat dengan output-outcome program pembangunan yang
jelas,” paparnya.
Capaian 12 kali beruntun meraih opini WTP dari BPK
meyakinkan Ipuk bahwa menciptakan program pelayanan publik dan program
meningkatkan kesejahteraan masyarakat bisa sejalan dengan akuntabilitas
keuangan.
Sekadar diketahui, opini WTP berhasil diraih Pemkab
Banyuwangi sejak tahun 2012 lalu. Setelah itu, opini serupa berhasil direngkuh
secara berturut-turut hingga LHP tahun 2023 yang diserahkan di tahun ini. (*)