Dispendik Banyuwangi Turun ke Desa-desa, Gaungkan Wajib Belajar 12 Tahun

$rows[judul]



Keterangan Gambar : Istimewa

Banyuwangi - Dinas Pendidikan Banyuwangi silaturahmi ke sejumlah desa di wilayah setempat. Hal ini dilakukan dinas dalam rangka memasifkan gerakan wajib belajar 12 tahun.

Beberapa program disosialisasikan seperti Rindu Bulan, SAS, Garda Ampuh, uang saku dan uang transport bagi pelajar kurang mampu, beasiswa Banyuwangi Cerdas, Banyuwangi mengajar, program Akselerasi Sekolah Masyrakat (Aksara) dan masih banyak lainnya.

"Ini menjadi upaya untuk membangun kolaborasi antar lini agar jaminan pendidikan bagi anak-anak kita dapat terpenuhi," kata Kepala Dispendik, Suratno.

Terkait anak putus sekolah dia juga sudah mengantongi data warga yang akan diintervensi oleh program ini. Data tersebut hasil verifikasi antara data yang ada di Dinas Pendidikan dan desa. 

Berdasar data tersebut, maka akan dilakukan pendampingan ke warga oleh semua komponen di tiap desa/kelurahan. Mulai guru, kepala sekolah, pengawas, korwilkersatdik, pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), hingga lembaga kursus dan pelatihan (LKP). 

"Mereka kami beri tanggung jawab mengajak warga kembali mengikuti pendidikan, minimal setara SMA. Kalau yang usia sekolah, kami kembalikan ke bangku sekolah," kata Suratno. 

Sementara untuk orang dewasa, mereka akan diarahkan untuk mengikuti kejar paket B maupun C di PKBM. 

"Bahkan mereka juga bisa mengikuti kursus keahlian yang diminati di LKP terdekat," ungkap Suratno.

Dengan inovasi ini, Suratno menargetkan, dalam dua tahun ke depan status pendidikan warga Banyuwangi akan semakin meningkat. 

"Targetnya rata-rata lama sekolah di Banyuwangi bisa meningkat. InsyaAllah dengan gotong royong banyak pihak, kita optimis bisa mencapai target," kata dia.

Peringatan Hardiknas di Banyuwangi sendiri berlangsung semarak. Selain upacara, juga diwarnai pameran inovasi unggulan masing-masing sekolah, hingga penampilan seni budaya oleh ratusan pelajar Banyuwangi.

Salah satunya, Ipuk menjajal sepeda listrik modifikasi karya siswa SMKN Glagah Banyuwangi. Ipuk juga melihat berbagai inovasi karya pelajar berbagai sekolah lainnya. Seperti, robot samurai karya siswa MTS 1 Banyuwangi, alat pendeteksi kebakaran karya siswa SMPN 1 Banyuwangi dan masih banyak lainnya.