Inovasi RSUD Blambangan Bukti Komitmen Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan

$rows[judul]

Banyuwangi – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan terus berbenah diri dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

 



Baca Juga : Banyuwangi Jadi Sentra Buah Naga Kuning Primadona Baru

Kali ini, rumah sakit plat merah milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi tersebut meluncurkan lima inovasi terbaru yang memanfaatkan teknologi digital. 


Kelima inovasi ini merupakan hasil karya para tenaga kesehatan RSUD Blambangan yang tergabung dalam Tim Inovasi. Inovasi-inovasi tersebut tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas, tetapi juga untuk memastikan keselamatan dan kepuasan pasien.


“Inovasi-inovasi ini merupakan bukti komitmen RSUD Blambangan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat,” kata Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Blambangan, Budi Priyambodo, S.STP.


Kelima inovasi terbaru RSUD Blambangan diantaranya: 


1. SI DEBAR (Scan Barcode Edukasi Video Perawatan Bayi BBLR): Inovasi ini memberikan akses mudah bagi keluarga pasien untuk mendapatkan informasi mengenai perawatan bayi berat lahir rendah (BBLR) melalui barcode yang terdapat di ruang perawatan.


2. PENA BARU (PENingkatan pengelolAan BArang habis pakai RUangan): Inovasi ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas dalam pengelolaan barang habis pakai di RSUD Blambangan. Dengan sistem digital dan formulir berbasis Google Forms, PENA BARU memberikan solusi praktis dan efisien bagi pengelolaan barang habis pakai.


3. PEPES PATIN (Peningkatan Efisiensi Pelayanan Bahan Medis Habis Pakai): Inovasi PEPES PATIN bertujuan meningkatkan efisiensi pelayanan bahan medis habis pakai (BMHP) melalui penerapan paket tindakan terstandar. 


4. TUNAS RIMPANG (Tabulasi Umpan balik NASional a Reliable Informatics system that Maximizes health Professional's Access to the Network Gateway): TUNAS RIMPANG adalah inovasi yang dirancang untuk mengumpulkan dan menganalisis umpan balik dari apoteker terkait kendala di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan.


5. AKU PADAMU (Asuhan Kefarmasian khUsus Pasien penDAMpingan Minum Obat): AKU PADAMU adalah inovasi edukasi kefarmasian yang dirancang khusus untuk pasien anak-anak, pasien dengan depresi, penyakit akut, manula, dan kondisi tidak stabil. 


Menggunakan teks dan videocall WhatsApp serta video edukasi berbasis web, inisiatif ini memastikan pasien memahami penggunaan obat dengan benar, mengurangi risiko kesalahan obat, dan meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan.


Selain lima inovasi di atas, RSUD Blambangan juga akan meluncurkan dua inovasi terbaru lainnya, yaitu CC-GANCANG ARON dan AI_APOTEKER ISUN. 


“Kami berharap dengan adanya inovasi-inovasi ini, RSUD Blambangan dapat menjadi rumah sakit yang unggul dan terpercaya di Banyuwangi,” pungkasnya. (*)