Optimalkan Kesehatan Respirasi saat Berpuasa: Nasihat dari Spesialis Paru RSUD Genteng

$rows[judul]

BANYUWANGI - RSUD Genteng memberikan pesan penting terkait ibadah puasa bagi penderita penyakit paru dan saluran napas. Menurut dr. Mariyatul Khiptiyah, SpP, menjalankan puasa memerlukan persiapan khusus bagi penderita penyakit tersebut.

Dalam pandangan Islam, puasa adalah kewajiban, tetapi bagi yang sakit, diberi kelonggaran untuk tidak berpuasa dan menggantinya di lain waktu.

Bagi penderita penyakit paru seperti tuberkulosis, asma, dan PPOK, menjalankan ibadah puasa membutuhkan perhatian khusus.

"Ada beberapa perubahan metabolisme tubuh yang perlu dipersiapkan agar kondisi tubuh tidak terganggu saat berpuasa," ujar dr. Mariyatul.

Hal ini termasuk pengaturan jadwal minum obat, pemakaian inhaler, dan aktivitas fisik yang aman.

Puasa juga memiliki manfaat bagi sistem pernafasan, seperti meningkatkan volume paru dan memperbaiki kondisi pernafasan. Namun, bagi penderita TB yang sedang mengkonsumsi obat, harus memperhatikan jadwal konsumsi obat agar tidak mengganggu ibadah puasa.

RSUD Genteng menyarankan agar pasien TB yang berpuasa memindahkan jadwal minum obat saat sahur atau berbuka, serta memperhatikan asupan makanan yang sehat. Begitu pula bagi penderita asma dan PPOK, perlu menyesuaikan pengobatan dan memperhatikan konsumsi makanan saat berpuasa.

Terkait dengan aturan penggunaan obat semprot, pasien asma dan PPOK disarankan untuk tidak berhenti menggunakan obat semprot, serta memperhatikan waktu penggunaannya.

Selain itu, untuk mengatasi batuk kering saat puasa, disarankan untuk mengkonsumsi air yang cukup, menjauhi asap rokok, memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi, serta beristirahat yang cukup.

Dengan perhatian khusus ini, diharapkan ibadah puasa dapat dilaksanakan dengan aman dan tanpa mengganggu kondisi kesehatan penderita penyakit paru dan saluran napas.