Banyuwangi - Inovasi teknologi dan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan program Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai (Sekardadu) di Banyuwangi. Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Banyuwangi memanfaatkan aplikasi digital untuk memonitor pelaksanaan program yang melibatkan 161 sekolah dari berbagai jenjang pendidikan.
“Dengan aplikasi ini, kami dapat memantau program secara transparan dan akurat. Sekolah dapat melaporkan kegiatan secara langsung, yang kemudian dievaluasi berdasarkan empat aspek utama: promotif, preventif, edukatif, dan rehabilitatif,” ungkap Kepala Bidang Bina Manfaat dan Kemitraan DPU Pengairan, Doni Arsilo Sofyan, Selasa (3/12/2024).
Sekardadu, yang diluncurkan pada 2022, telah menjangkau 123 SD, 28 SMP, dan 10 SMA di 25 kecamatan. Program ini didukung oleh 11 Koordinator Sumber Daya Air (Korsda) yang mendampingi sekolah dalam pelaksanaan kegiatan. “Kami ingin program ini menjadi platform untuk inovasi dan edukasi lingkungan yang berkelanjutan,” tambah Doni.
Penghargaan untuk sekolah terbaik akan segera diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam menjaga lingkungan. Doni berharap penghargaan ini tidak hanya menjadi motivasi, tetapi juga mendorong lebih banyak sekolah untuk berpartisipasi aktif.
“Sekardadu adalah wujud nyata kolaborasi antara teknologi, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau. Ini adalah gerakan bersama, bukan sekadar program,” tegasnya.
Melibatkan ratusan ribu siswa dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, Sekardadu telah membuktikan bahwa pendidikan lingkungan dapat menghasilkan perubahan signifikan. Doni optimistis bahwa program ini akan terus berkembang, memberikan manfaat tidak hanya bagi siswa tetapi juga ekosistem di Banyuwangi.