Banyuwangi - Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang diinisiasi oleh Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (DPU CKPP) Banyuwangi telah menargetkan perbaikan puluhan rumah tak layak huni di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman, Edi Purnomo, mengungkapkan bahwa progres tahun 2023 mencatat intervensi pada 28 unit rumah, di mana 23 unit mendapat bantuan langsung dari DPU CKPP, dan 5 unit lainnya hasil kerjasama dengan Kodim Brawijaya dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
"Progres tahun 2023 menunjukkan bahwa program RTLH TMMD 5 unit rumah di Desa Kampunganyar telah selesai 100 persen, sementara 23 unit lainnya masih dalam proses konstruksi tahap 1," ungkap Edi.
Renovasi menyeluruh dilakukan pada rumah yang dinyatakan tidak layak huni, mencakup perbaikan struktur bangunan, peningkatan sanitasi, dan penguatan ketersediaan air bersih. Beberapa rumah bahkan dibangun kembali untuk memenuhi standar kelayakan yang lebih tinggi.
Selain fokus pada perbaikan fisik, proyek ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup penghuni. Dengan memastikan rumah mereka aman, nyaman, dan layak, diharapkan masyarakat dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik dan produktif.
Edi menegaskan bahwa program ini adalah bentuk komitmen pemerintah daerah untuk memberikan perhatian kepada masyarakat yang tinggal di rumah-rumah yang kondisinya tidak memadai. "Selain memberikan manfaat langsung bagi warga, program ini juga menciptakan lapangan kerja lokal, berkontribusi pada perekonomian daerah," ujarnya.
Program bedah puluhan rumah tak layak huni ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah Banyuwangi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang berada dalam kondisi perumahan memprihatinkan. Edi berharap perubahan positif yang signifikan akan dirasakan masyarakat, menjadikan daerah ini tempat yang lebih baik untuk ditinggali.