Banyuwangi - Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Banyuwangi berhasil menekan angka putus sekolah melalui program Siswa Asuh Sebaya (SAS) dan Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh).
Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno mengatakan, dengan sejumlah program dan inovasi yang dilakukan berhasil meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan dua program unggulan diatas, para pelajar Banyuwangi semakin baik.
"Dua program yang diterapkan diantara program lain, SAS dan Garda Ampuh bisa mencegah masalah putus sekolah," katanya.
Suratno menjelaskan, ada berbagai faktor yang menyebabkan putus sekolah. Diantaranya, faktor ekonomi, faktor sosial budaya, faktor geografis dan faktor psikologis.
Faktor ekonomi merupakan faktor yang paling sering menyebabkan putus sekolah. Hal ini dikarenakan banyak keluarga yang tidak mampu membiayai pendidikan anak-anaknya.
Faktor sosial budaya juga dapat menjadi penyebab putus sekolah. Hal ini dikarenakan ada beberapa budaya yang menganggap bahwa pendidikan tidak penting bagi anak perempuan.
Faktor geografis juga dapat menjadi penyebab putus sekolah. Hal ini dikarenakan ada beberapa daerah yang sulit dijangkau oleh sekolah.
Faktor psikologis juga dapat menjadi penyebab putus sekolah. Hal ini dikarenakan ada beberapa anak yang mengalami gangguan psikologis, seperti gangguan belajar atau gangguan mental.
"Kita terus mengembangkan program untuk meningkatkan pendidikan di Banyuwangi," terangnya.
Untuk diketahui, program SAS melibatkan para siswa untuk membantu siswa lain yang mengalami kesulitan belajar. Program ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa, serta untuk memberikan bimbingan dan pendampingan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Sedangkan program Garda Ampuh melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan lembaga-lembaga sosial. Program ini bertujuan untuk memberikan bantuan kepada anak-anak yang putus sekolah, baik berupa bantuan biaya sekolah, bantuan buku, bantuan seragam, maupun bantuan lainnya yang diperlukan.
Dispendik Banyuwangi berharap bahwa program SAS dan Garda Ampuh dapat terus ditingkatkan untuk menekan angka putus sekolah di Banyuwangi.
"Kami berharap bahwa program-program ini dapat membantu mewujudkan Banyuwangi sebagai kabupaten yang bebas anak putus sekolah," tutup Suratno. (*)